Shalat tidak memerlukan konsentrasi. Shalat adalah kesempatan kita untuk menghadap Tuhan dan berbicara dengan Nya secara khusus .
Diperlukan kesucian, penampilan, tindakan dan kemampuan berbicara yang baik, sesungguhnya Allah adalah Maha Suci lagi Maha Mulia .
Jadi, yang perlu kita jaga adalah ucapan dan sikap tubuh sempurna dalam shalat, seperti .. Ya Allah, kami datang dengan kondisi terbaik yang Engkau ciptakan, dan kami berbicara dengan bahasa dan ucapan yang baik, memohon kepada Mu, sesungguhnya Engkau adalah tempat sebaik-baiknya kami meminta dan memohon pertolongan .
Rabu, 28 Oktober 2009
Jumat, 02 Oktober 2009
Shalat
Jika diibaratkan, shalat itu seperti kita membangun jalan berbentuk jembatan menuju Surga. Dimana dibawah jalan yang kita lalui itu adalah Neraka yang menganga. Jadi tinggal bagaimana kita membangun jembatan tersebut, dengan tiang-tiang seperti apa kita membangunnya .
Jika hilang shalat kita, maka hilanglah satu tiang penyangganya, dan kita tidak bisa melompati jembatan itu tanpa berenang di Neraka dibawahnya.
Jika lemah shalat yang kita dirikan maka lemah pula tiang penyangganya, maka kita harus berlari untuk melaluinya, sebelum tiang itu runtuh, dan itu bisa menyebabkan kita tercebur kedalam Neraka dibawahnya.
Sedangkan amalan baik atau buruk yang kita lakukan adalah material pendukung yang menguatkan atau melemahkan tiang yang kita bangun .
Sesungguhnya Surga adalah murni pemberian Allah, tinggal sampai sejauh mana kita dapat membangun naik jembatan menuju Surga. Semakin kuat dan jauh kita membangun jembatan itu, maka semakin dekatlah kita dengan Allah, dan sudah barang tentu Surga yang letaknya semakin dekat dengan Allah adalah yang terbaik .
Jika hilang shalat kita, maka hilanglah satu tiang penyangganya, dan kita tidak bisa melompati jembatan itu tanpa berenang di Neraka dibawahnya.
Jika lemah shalat yang kita dirikan maka lemah pula tiang penyangganya, maka kita harus berlari untuk melaluinya, sebelum tiang itu runtuh, dan itu bisa menyebabkan kita tercebur kedalam Neraka dibawahnya.
Sedangkan amalan baik atau buruk yang kita lakukan adalah material pendukung yang menguatkan atau melemahkan tiang yang kita bangun .
Sesungguhnya Surga adalah murni pemberian Allah, tinggal sampai sejauh mana kita dapat membangun naik jembatan menuju Surga. Semakin kuat dan jauh kita membangun jembatan itu, maka semakin dekatlah kita dengan Allah, dan sudah barang tentu Surga yang letaknya semakin dekat dengan Allah adalah yang terbaik .
Labels:
Ibadah dan keislaman
Langganan:
Postingan (Atom)