Jumat, 11 Desember 2009

doa yang baik

Ya Allah
berikanlah kami pertolongan agar kami senantiasa
mengingatMu, bersyukur serta menyempurnakan ibadah kepadaMu

Rabu, 28 Oktober 2009

Shalat

Shalat tidak memerlukan konsentrasi. Shalat adalah kesempatan kita untuk menghadap Tuhan dan berbicara dengan Nya secara khusus .

Diperlukan kesucian, penampilan, tindakan dan kemampuan berbicara yang baik, sesungguhnya Allah adalah Maha Suci lagi Maha Mulia .

Jadi, yang perlu kita jaga adalah ucapan dan sikap tubuh sempurna dalam shalat, seperti .. Ya Allah, kami datang dengan kondisi terbaik yang Engkau ciptakan, dan kami berbicara dengan bahasa dan ucapan yang baik, memohon kepada Mu, sesungguhnya Engkau adalah tempat sebaik-baiknya kami meminta dan memohon pertolongan .

Jumat, 02 Oktober 2009

Shalat

Jika diibaratkan, shalat itu seperti kita membangun jalan berbentuk jembatan menuju Surga. Dimana dibawah jalan yang kita lalui itu adalah Neraka yang menganga. Jadi tinggal bagaimana kita membangun jembatan tersebut, dengan tiang-tiang seperti apa kita membangunnya .

Jika hilang shalat kita, maka hilanglah satu tiang penyangganya, dan kita tidak bisa melompati jembatan itu tanpa berenang di Neraka dibawahnya.

Jika lemah shalat yang kita dirikan maka lemah pula tiang penyangganya, maka kita harus berlari untuk melaluinya, sebelum tiang itu runtuh, dan itu bisa menyebabkan kita tercebur kedalam Neraka dibawahnya.

Sedangkan amalan baik atau buruk yang kita lakukan adalah material pendukung yang menguatkan atau melemahkan tiang yang kita bangun .

Sesungguhnya Surga adalah murni pemberian Allah, tinggal sampai sejauh mana kita dapat membangun naik jembatan menuju Surga. Semakin kuat dan jauh kita membangun jembatan itu, maka semakin dekatlah kita dengan Allah, dan sudah barang tentu Surga yang letaknya semakin dekat dengan Allah adalah yang terbaik .

Sabtu, 19 September 2009

Hilal

Hilal merupakan awal masuknya bulan baru pada kalender qomariyah (bulan), termasuk kalender Hijriah. Banyak kegiatan penting ke-Islam-an mengambil dasar posisi Bulan di langit, seperti Tahun Baru Hijriah, awal shaum Ramadhan, dan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Dengan demikian dipandang penting untuk menyebarluaskan informasi awal bulan baru yang ditandai oleh tampakan hilal. (http://bosscha.itb.ac.id/hilal/

Seperti kacamata (ilmu pengetahuan) bagi orang berkacamata yang melihat hilal, ilmu astronomi (ilmu pengetahuan) dengan segala peralatan serta perangkat astronominya adalah tambahan mata bagi manusia yang diberikan Tuhan kepada manusia .

Jumat, 11 September 2009

Penciptaan manusia

Di kitab Al Quran ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian.


Pertama : surat Ar Rahman, ayat 14

Yang dimaksud dengan kata “shal-shal” di ayat ini ialah : Tanah kering atau “setengah kering”, yakni “zat pembakar” ( Oksigen )

Kedua  : di ayat ini disebut juga kata “fachchar” yang dimaksud ialah “zat Arang” ( Carbonium )

Ketiga : surat Al Hijir, ayat 28

Diayat ini juga disebut juga “shal-shal”, seperti tersebut diatas. Sedangkan kata “hamaa-in” di ayat tersebut ialah “Zat lemas” ( Netrogenium )

Keempat : surat As Sajadah, ayat 7

Yang dimaksud dengan kata “thien” (tanah) di ayat ini adalah “atom zat air” ( Hydrogenium )

Kelima : surat As Shafaat, ayat 11

Yang dimaksud dengan kata “lazib” (tanah liat) di ayat ini ialah “Zat besi” ( ferrum )

Keenam : surat Ali Imran, ayat 58

Yang dimaksud dengan kata “turab” (tanah) diayat ini ialah “Unsur-unsur zat asli” yang terdapat di dalam tanah, yang dinamai “zat-zat anorganis”

Ketujuh : surat Al Hijir, ayat 29

Maka ruh pun ditiupkan.


Ketujuh ayat Al Quran ini menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).

Sebagaimana disebutkan pada ayat keenam tentang kata : “turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai “Zat arganamis”. Zat anorganis itu baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara “fachchar” yakni : carbonium (zat arang) dengan “shal-shal” yakni oxygenium (zat pembakar) dan “hamaa-in” ialah “Nitrogenium” (zat lemas) dan “thien yakni : hydrogenium (zat air).


Jelasnya adalah persenyawaan antara :

  1. Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman, ayat 14

  2. Shalshal (Oxygenium = zat pembakar) dalam surat Ar Rahman, ayat 14

  3. Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijir, ayat 28

  4. Thien (Hydrogenium = zat air) dalam surat As Sajadah, ayat 7

Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silicium dan Mangaan, yang disebut “laazib” (zat anorganis) dalam surat As Sahaffaat, ayat 11.

Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai “Protein”. Inilah yang disebut “Thurab” (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran, ayat 58. salah satu zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah “Zat kalium”, yang terdapat didalam jaringan tubuh, teristimewa didalam otot-otot.

Zat kalium itu dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.

Dengan berlangsungnya “Proteinisasi” menjelmakan “proses pergantian” yang disebut “substitusi”.

Setelah selesai mengalami subtitusi, lalu menggempurlah electron-electron sinar cosmis yang mewujudkan “sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga “sebab ujud” (Causa Formatis).

Adapun sinar Cosmis ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat meujutkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari bahan, kepala, tangan mata, telinga, hidung dan seterusnya.

Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia / Adam).

Sedangkan tentang rokhani (abstract werenchap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rukhaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan “Metaphissica”.


Sumber : KYAI HAJI BAHAUDIN MUDHARY (1921-1979), Dialog masalah ketuhanan Jesus ( Kiblat Centre )

Jumat, 21 Agustus 2009

Surga - neraka

Ada dosa kecil, dosa sedang, dosa besar
Yang bisa menunda manusia masuk surga
Namun hanya ada satu dosa yang bisa mencegah manusia masuk surga
Yaitu menyekutukan Tuhan

             Maka takutlah bila meninggal dunia
             Dalam menyekutukan Tuhan

Dan tentang dosa kecil, dosa sedang, dosa besar
Apakah kita mampu
Walau hanya sekejap
Menerima siksa neraka
Tempat seburuk-buruknya kembali

Jumat, 14 Agustus 2009

Ibadah dan keislaman

Setiap manusia bertanggung jawab atas apa-apa yang dilakukannya sendiri .

Hati-hati akan Bid'ah, sesungguhnya bid'ah termasuk hal-hal yang melampaui batas . Dan Allah tidak menyukai hal-hal yang melampaui batas .

Melakukan segalanya dengan berserah diri kepada Allah adalah kebenaran .

Beribadahlah seperti apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, lalu bertebaranlah diatas dunia dan memberi manfaat dengan sebesar-besarnya manfaat bagi sekalian alam, agar rahmatan lil alamin menjadi benar adanya .

Jihad

Sesungguhnya Islam tidak menghalalkan segala cara .

Jihad dalam peperangan atau berperang memiliki nilai-nilai luhur dan suci .

Tanpa dendam, dan memiliki batasan-batasan dalam pelaksanaannya .

Teriakan  " Allahu Akbar " pun tidak diteriakan dengan emosi, tetapi sebagai simbol berserah diri, bahwa kita yang kecil ini, akan melakukan dengan sebaik-baiknya yang kita bisa dan semoga Allah berkenan dan menolong kita .

Jika ada orang berkata, merujuk dari sebuah kisah tentang seseorang yang begitu mendengar seruan jihad, lalu menyerbu seorang diri kedalam barisan tentara Qafir yang ada disekitarnya, hanya dengan sebilah pedang, itu dapat disamakan dengan aksi serangan bunuh diri, itu adalah " salah besar ". Hanya Allah lah yang Maha Mengetahui umur manusia, dan hanya dengan pertolongan Allah lah orang itu masih memiliki keselamatan atau tidak, dan itu berarti orang tersebut masih memiliki kesempatan untuk selamat dan memenangkan peperangan .

Umur saya mungkin tidak lah lama lagi, namun saya tidak akan menyerahkan sisa umur saya untuk sebuah kematian yang mendahului kekuasaan Allah atasnya .

Islam dan Muhammad SAW

Intinya adalah, Islam dan Muhammad SAW, membimbing manusia untuk menjadi manusia .

Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia biasa dan juga khalifah Tuhan dimuka bumi ini seperti manusia lainnya. Hanya saja beliau diberi tugas tambahan sebagai pembimbing dan contoh bagi manusia lainnya untuk menjadi dan bersikap seperti manusia seharusnya .

Oleh sebab itu keutamaan Islam adalah rahmatan lil alamin .

Sebagai kaum yang mendapat petunjuk dan bimbingan, umat Islam diwajibkan membuat efek sebaik-baiknya bagi sekalian alam .

Terapkanlah hukum-hukum dalam Al Qur'an dan Hadits kedalam diri kita masing-masing, karena itu adalah sebaik-baiknya jalan .

Tentang penerapan hukum-hukum dalam Al Qur'an dan Hadits pada orang kebanyakan, "sesungguhnya itu adalah mudah bila Allah menghendakinya ". Berilah manfaat, nanti orang-orang pun akan mengikuti dan memahaminya .